Monday, May 28, 2012

A Game without a Winner

Posted by » Nabila Sumargono at Monday, May 28, 2012
Ini adalah game pembuka acara inti yang dilaksanakan pada acara Makrab FKMJ. Panitia telah menempel dua buah logo PPM (Pondok Pesantren Mahasiswa) di area Majelis Ta’lim, dan tugas kami adalah menemukan lokasi logo tersebut tertempel. Teknisnya, kami hanya perlu mencari di mana logo itu, tanpa suara, tanpa kode-kode apapun. Jadi kita ngga boleh ngasih tau satu sama lain. 

Ini adalah kerja individu. Kalo udah ketemu, duduk yang manis dan jangan kasih tau ke temen yang lain. Nggak perlu diambil. Cukup tau aja. Karena sempet terjadi miskomunikasi, seorang peserta, sebut saja Harvi (haha… XD), malah mencabut logo itu. Walhasil kami pun hanya perlu mencari sebuah logo. Haha, lucky us.

Oh iya, Agil dan Dewi malah sudah mengetahui di mana logo tersebut tanpa harus beranjak dari tempat duduk mereka. Mungkin emang lucky mereka. Dan, wah, beberapa temen sudah kembali ke tempat duduk mereka sambil senyam senyum. 

Melihat temen-temen yang berhasil menemukan logo, aku jadi sedikit gugup. Aku pun menyisir area dimana konon logo itu berada. Aagh.. di mana sih?? Aku meneliti dinding-dinding, tempat sampah, pojok-pojok, bahkan mobilnya Pak Dawai dan motornya Mas Adam tak luput dari perhatianku. Aku berusaha menajamkan penglihatanku tapi aku tetap nggak bisa menemukan logo itu. Mana teman-teman sudah banyak yang kembali ke tempat duduk dan manasi-manasin. Makin gugup tau.

Di tengah pencarianku (kedengeran aneh nggak sih), aku teringat kisah Donal Bebek dan Untung. Mereka berdua diberi koran yang sama dan diminta mencari sebuah iklan tertentu. Tau sendiri dong, Donal ini nggak pernah mau kalah dari Untung tapi kenyataannya si Untung emang selalu beruntung mengalahkan Donal. Nah, ketika pertama kali diberi koran, Donal langsung membuka halaman pertama dan mencarinya dengan sangat teliti. Ia menelusuri setiap halaman namun tidak menemukannya. Si Untung? Dia tenang banget dan merasa hidupnya selalu beruntung. Dia yakin, sekali buka koran, dia bakal nemuin iklan itu. Dan ternyata hal itu terbukti, Untung bisa mengalahkan Donal dalam mencari iklan itu.

Si Untung alias Gladstone Gander

Nah, aku pun meniru pemikiran si Untung. Aku berpikir, malam itu aku akan merasa beruntung kalo bisa menemukan logo itu dalam sekilas pandang. Aku kemudian berimajinasi, pasti lega banget deh nemuin logo itu. Aku mulai tenang. Dalam hati aku berkata, “Aku ini orang yang beruntung. Hei logo, kamu ada di mana sih?”. Lalu aku membalikkan badan dan entah kenapa mataku langsung tertuju pada tempat sampat di dekat rumahnya Bu Ina. And, voila! Alhamdulillah, ketemu cyiin! Asli ya, lega banget! Alhamdulillah! Dan yang paling seru adalah ketika aku duduk, temen-temen yang ngeliat aku tuh jadi panik. Karena ditanya, nggak mungkin aku cuek kan, jadi aku bilang sama mereka, “Coba dipanggil, siapa tau ketemu.” Dan apa hasilnya sodara-sodara? Si Anis  nguber-nguber kucing, “Puss..puss!” Haha, dia kira logonya ada di kucing. Pengen guling-guling ketawa tapi tempatnya nggak comfy euy buat guling-guling.
Kita yang bisa menerima hidayah menetapi agama islam ini jauh lebih beruntung daripada si Untung ini :)

Finally, ada tiga orang yang ngga bisa menemukan logo itu dan terpaksa dihukum. Aku nggak terlalu memperhatikan hukumannya apa, denger-denger sih nasihat ala stand-up comedy gitu. Tapi semuanya berusaha menonjolkan stand-up comedy-nya. Ada yang berhasil kayak Dani Nu, walopun rada ngaco, tapi ceritanya unpredictable, jadi aku suka dan berhasil ketawa (emang pembawaannya dia udah lawak juga kali). Ada yang gatot dan ada juga yang malah curhat. Well, stand-up comedy mah emang harus dari jiwanya yang punya sense of humor yang tinggi. Kalo aku disuruh maju juga, mungkin aku ngga bisa. 

Abis itu, Mas Adam sebagai pembawa acara bertanya pada kami, apa sih pelajaran yang bisa diambil dari permainan tadi. Kami pun menjawab bersahutan, nggak ricuh, gantian pastinya. Menurut kami, pelajaran yang bisa diambil dari permainan itu adalah (1) kejujuran, (2) kesabaran, (3) ketelitian, (4) ketoatan (dalam ngikutin instruksi, aku termasuk yang belum toat, masih bersuara :P).

Mas Adam lalu menambahkan pelajaran yang bisa diambil, yaitu (5) pantang menyerah. Soalnya dia bilang dia ngeliat ada yang belum nemuin, tapi udah nyerah dan malah duduk. 

Sebenarnya aku juga mau nambahin sih. Yang pertama, yaa.. itu, tentang keberuntungan. Atau bahasa religiusnya “qodar baik”. Faktor x seperti itu mau tidak mau mempengaruhi setiap langkah kita kan.

Yang kedua adalah tentang keyakinan. Entah kenapa aku percaya, ketika aku meyakini bahwa aku akan dengan mudah menemukan logo itu, seakan-akan Allah menjawab keyakinanku, hehe. So, yakinlah dengan hal-hal yang baik, insya Allah, hidupmu akan baik seiring dengan keyakinan baikmu. Ada dalilnya juga kan?

Yang ketigaa… nah, ini spesial banget nih buatku. Aku nggak nyangka aja punya ilham kayak begini Perhatiin ya. Dari permainan ini, aku menyimpulkan bahwa pertolongan Allah itu deket banget, tapi kita sering kali nggak sadar. Di game tadi, aku berulang kali ngelewatin tempat sampah itu lho. Tapi aku ngga jeli.

Gambarannya sama seperti ketika kita ada masalah, cobaan, musibah. Kita udah berusaha dan merasa usaha kita udah maksimal. Kita lalu putus asa padahal jawabannya, solusinya, itu ada di sekitar kita, ngga jauh-jauh alias tinggal selangkah dua langkah lagi.

Atau kalau masih bingung, aku kasih gambaran lain deh. Kamu yang sering baca novel-novel teenlit, chiklit, atau yang demen nonton ftv pasti sering banget kan nemuin cerita tentang seseorang yang berusaha menemukan seorang pasangan atau kekasih sampe berpetualangan jauh, berusaha mati-matian mendapatkan seseorang, padahal jodohnya itu ternyata adalah temennya sendiri, seseorang yang udah dikenalnya dengan baik, tapi dia baru nyadar di akhir-akhir cerita. 

Intinya apa? Sometimes, pertolongan Allah itu hanya bisa dilihat dengan mata yang tidak biasa. Bukan sekedar penglihatan yang biasa kita gunakan, tapi dengan mata hati. Dan itu semua berproses. Boleh jadi walaupun jawaban Allah atas problematika kehidupan kita sebenarnya ada di sekitar kita, tapi untuk membuka mata hati, diperlukan jatuh bangun, pengorbanan, sakit hati, gagal, pembenahan sampai kita benar-benar mengerti apa maunya Allah.

Ketika aku melihat Anis atau Novia yang mulai panik karena nggak kunjung menemukan logo itu, dalam hati aku berkata, “Ih, barusan logonya dilewatin. Masak nggak ngeh?”
Barangkali itu juga yang ‘dikomunikasikan” Allah pada kita. Ketika kita memiliki masalah, Allah sudah memberi solusinya pada kita, tapi kita nggak ngeh. Jadi, jangan sampai kita merasa Allah itu nggak adil sama kita. Barangkali memang diri kitalah yang belum peka dengan pertolongan Allah.


Ya, aku ngeshare gini juga bukan berarti aku udah paham dan udah bisa mengerjakan apa yang aku katakan tadi. Sama, aku juga berproses kok. Aku juga sering banget lalai. Setidaknya, dengan tulisan ini, andaikata aku mengalami masa-masa sulit dan mulai kehilangan pegangan, aku harap tulisanku ini bermanfaat untuk mengembalikan keyakinanku pada pertolongan Allah. Lebih dari itu, aku juga ingin kamu pun merasakan manfaatnya. Walaupun bahasaku nggak karuan, aku harap kamu yang sedang membaca tulisanku bisa menerima pesan yang hendak aku sampaikan.

Well, permainan ini sangat berkesan di hatiku (lebbbuay). Memang permainan ini tidak didesain untuk mencari pemenang, tapi permainan ini meaningful banget!

 Eh, enggak ding, yang meaningful banget itu kamyu di hatikyuuh! (Jiaaah…. Malah ngegombal!)

0 Comments:

Post a Comment

 

IncrediBila Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review