Hari kemerdekaan. Merdeka dari apa? Merdeka untuk apa? Tanggal 17 Agustus 2011, seperti biasa yang kulakukan hanyalah menonton upacara peringatan proklamasi kemerdekaan dari televisi. Seperti biasa. Yah setidaknya ada saat di mana pikiranku pergi ke masa aku mengenyam bangku SD. Di masa itulah aku dijejali berbagai cerita-cerita perjuangan bangaimana Indonesia bisa mendapatkan kemerdekaannya. Tepatnya sih bukan cerita, karena itu materi pelajaran IPS yang harus kuhafal agar aku bisa lulus ujian.
Menginjak bangku SMP dan SMA, aku semakin tahu dan mulai dapat membayangkan bagaimana perjuangan kaum muda untuk mendapatkan kemerdekaan. Aku pun paham bagaimana kegigihan para mahasiswa memperjuangkan pemikirannya.
Nah, kini statusku pun sudah menjadi mahasiswa. Sayangnya aku tak punya banyak daya seperti mahasiswa-mahasiswa di zaman dulu. Aku hanya mahasiswa biasa, amat biasa. Datang ke kampus untuk mengikuti perkuliahan, pulang ketika waktunya, belajar seperlunya. Hanya itu.
Satu-satunya yang kusadari tentang perjuanganku, adalah bagaimana aku dapat bertahan mengikuti perkuliahan tepat waktu—tiga tahun—lulus, lalu bekerja menghidupi keluarga. Sudah, itu saja. Ketika telah kuselesaikan tugasku, mengabdi pada ibu-bapak, keluarga, menghidupi mereka, lalu mati dengan tenang, barangkali itulah yang kusebut kemerdekaan.
17 Agustus. Tidak ada yang berbeda kecuali peringatan semata.
SK, 17 Agustus 2011
10:17
pasang surut kehidupan
Wednesday, August 17, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Comments:
Post a Comment