Stats
Blog Archive
-
▼
2011
(43)
-
▼
November
(10)
- Catatan Sakit Mata: Everything Can Happen, But I W...
- Catatan Sakit Mata: Ada yang Terlupa
- Catatan Sakit Mata: Jangan Sedih, Kesabaranmu Teng...
- Catatan Sakit Mata: "Beban Akumulasi"
- Belajar Akuntansi
- Pagi yang Menampar
- COST CONCEPTS AND THE COST ACCOUNTING INFORMATION ...
- MANAGEMENT, THE CONTROLLER, AND COST ACCOUNTING
- What You Think is What You are
- Catatan Seorang Underachiever
-
▼
November
(10)
Find Me Also
Tuesday, November 29, 2011
Catatan Sakit Mata: Everything Can Happen, But I Wish the Best :)
Saturday, November 26, 2011
Catatan Sakit Mata: Ada yang Terlupa
Catatan Sakit Mata: Jangan Sedih, Kesabaranmu Tengah Diuji
Begitu pesan itu kukirimkan, tiba-tiba aku menyesal. Kenapa aku malah mengeluh, bisa-bisa ibu dan bapak semakin mengkhawatirkanku.
Ibu membalas smsku dan berkata, ibu selalu mendoakanku. Aku berusaha menguatkan hatiku sendiri.
Ketika hendak berangkat ujian, bapak meneleponku. Ya, beliau membesarkan hatiku.
Bapak: "Ini lagi di mana?"
Aku: "Masi di rumah, pak. Ini mau berangkat sekarang"
Bapak: "Jangan terlalu dipikirkan ujiannya, mbak. Nggak apa-apa ujiannya semampunya saja. Banyak doa, mbak harus yakin sama pertolongan Alloh. Sing sabar mbak."
Mendengar suara bapak yang dalam dan menenangkan, hatiku semakin terenyuh. Akhirnya pecah tangisku. Rasa syukur, haru, kangen, dan gelisah yang berubah jadi ketenangan bercampur jadi satu.
Aku menjawab "iya" sambil terisak. Mataku terasa semakin pedih karena terkena air mata.
"Sudah, sudah, mbak. Banyak doa, banyak doa ya."
Alhamdulillah, Alloh memberiku kemampuan dalam menjawab soal-soal intermediate accounting itu.
Sorenya, bapak kembali menelepon. Menanyakan keadaanku dan ujianku paginya.
Tak lama ibu pun menelepon, sama, menanyakan bagaimana keadaanku.
Ibu: "Tadi Ufa nangis ya? Kata bapak tadi ufa nangis waktu ditelepon."
Aku: "Iya bu. Hee. Sebenernya ufa tadi ga kepengen nangis. Tapi karena ufa denger suara bapak, malah jadi kepengen nangis." (aku bingung menjelaskannya pada ibu)
Ibu: "Yauda, ufa harus sabar ya."
Aku: "Sebenernya ufa ga mau cerita, bu. Ufa ngga mau bikin ibu sama bapak kepikiran. Tapi tadi pagi tuh selain kesakitan, ufa juga khawatir dengan ujian ufa. Kemarin kan ufa ga bisa belajar sama sekali bu. Ufa bingung mau cerita sama siapa, temen-temen ufa kan lagi mikir ujian mereka masing-masing juga."
Ibu: "Eeh, ngga boleh gitu. Ufa tetep harus cerita kalau ada apa-apa.
Walaupun kita terpisah jauh, ibu kan harus tau keadaanmu gimana."
Aku speechless, ngga nyangka ibu bisa bicara seperti itu.
Aku ngga boleh mengeluh!
Catatan Sakit Mata: "Beban Akumulasi"
Sampai di poliklinik kampus, aku ditolak karena sakitku sudah cukup lama. Akhirnya aku mengunjungi dokter spesialis mata di rumah sakit . Dokter bilang sih itu hanya infeksi biasa, hanya saja kemungkinan aku bakal menderita selama dua minggu dan mataku kemungkinan akan tambah bengkak, tambah merah dan tambah pedih. Sepertinya prediksi dokter mulai menjadi kenyataan. Puncaknya, hari Rabu kemarin mataku sebelah kanan membengkak dan sama sekali nggak bisa melek. Aku jadi kesulitan belajar sementara aku masih harus menghadapi UTS.
Selama seminggu aku telah menyabar-nyabarkan diriku. Aku membesar-besarkan hatiku sendiri untuk menerima sakit ini sebagai cobaan dari Alloh dan berusaha untuk tidak mengeluh. Walaupun sakit dan menderita, aku berusaha menyimpannya sendiri, aku tetap tersenyum dan bilang semuanya akan baik-baik saja ketika orang-orang menanyakan keadaanku, begitu pula dengan ibu dan bapak yang menanyakan keadaanku. Aku nggak ingin membuat mereka khawatir. Jadi setiap kali mereka menanyakan keadaanku, aku selalu bilang, "Alhamdulillah, uda baikan kok."
Mungkin karena akumulasi beban yang kusimpan sendiri ditambah kekhawatiranku akan ujian yang akan kuhadapi akhirnya aku mengirim sms pada ibu dan bapak.
"Pak, bu, amsol doain ufa biar ufa bs ngerjain uts kali ini. Soalnya kemarin ufa ga belajar sama sekali. Mata ufa gabisa dibuka yg sblh, jd susah banget utk dipake belajar, baca sedikit lgs pusing. Doain jg spy mata ufa cepet sembuh. Duuh, pengen nangis ufa, menderita gini TT_TT
Jazakumullahu khoiro ya"
Bagaimana reaksi Ibu dan Bapak? Baca di episode selanjutnya! :D
Thursday, November 3, 2011
Belajar Akuntansi
Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam melakukan kegiatan belajar. Ada orang yang cukup dengan memperhatikan secara saksama ketika dijelaskan, mereka sudah langsung menguasai materi yang disajikan tanpa harus belajar lagi. Ada pula mahasiswa yang belajar dengan cara membaca buku berkali-kali, namun tidak menguasai materi. Ada juga yang dalam membaca buku harus mencoret dengan starbilo warna. Sampai - sampai buku yang semula putih bersih menjadi full color. Ada juga yang menggaris bawahi setiap kata penting yang ia temukan di textbook. Seolah-olah ia tidak percaya kalau seluruh baris tulisan kalimat di buku itu sudah lurus. Karena semua kalimat dalam buku yang dibaca adalah penting, maka dari awal sampai akhir buku menjadi bergaris. Yang lebih heboh lagi, adalah..... jurus baca mantra. Dengan jurus baca mantra ini mereka membaca catatan kecil secara berkali-kali. Definisi – definisi, rumus –rumus, dsb akan dibaca (diucapkan) berkali –kali dimanapun, kapanpun, .... nah, persis orang baca mantra kan!
Pagi yang Menampar
Pagi ini aku membaca status temenku. Yang namanya status, can be for her/ himself, can be for somebody. Tapi Status temenku yang satu ini bener-bener nampar Plakk!! Pedes, langsung kena! Jlebb. Komplit!
logikanya.. pentingan mana antara galau ama tugas... galau gak bakalan nolong lu lolos dari DO (DROP OUT) disini #diperjelas .. sedangkan tugas bisa nambah nilai aktifitas... so just do something 'materials' guys .
What I was doing selama ini tuh immaterial banget. Yah, walaupun kadar antara tugas dan galau yang ada dalam diriku mencapai balance, tetep aja, memalukan sekali menyadari bahwa apa yang selama ini kulakukan ternyata nggak banyak bawa manfaat. Shame on me!
COST CONCEPTS AND THE COST ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM
The Cost ConceptCost: Harga perolehan (pengorbanan) untuk mendapatkan manfaat.
Expense:Jumlah penurunan asset / kenaikan liabilities berkaitan dengan penyediaan barang/jasa.Arus keluar barang/jasa yang ditandingkan dengan revenue .Semua cost yang terpakai yang akan dikurangkan dari revenue.
Membeli 2 buah buku @ Rp 1.000 Cost: 2 x Rp 1.000 = Rp 2.000Expense = 0 Assets tidak berkurang hanya berubah kas menjadi buku 1 buah buku dijual seharga Rp 1.500 Revenue: Rp 1.500Expense: Rp 1.000Income : Rp 500
Assets berkurang
Semua expense adalah cost, tetapi nggak semua cost adalah expense.
MANAGEMENT, THE CONTROLLER, AND COST ACCOUNTING
MANAGEMENT
LEVEL | |
Executive | Direktur Utama, Direktur Pemasaran, Direktur Pembelian, Direktur Keuangan, Direktur Akuntansi, Direktur Produksi |
Middle | Kepala Departemen/ Bagian, Manajer Divisi, Manajer Cabang |
Operating | Supervisor |
Jenis | Sifat | Contoh | Level |
Strategic | strategis the least quantifiable irregular interval unsystematic process fokus eksternal | Gimana perusahaan di masa yang akan datang Produk Pelanggan | Executive |
Long-range | jangka 3 – 5 tahun quantifiable regular interval | Rasio keuangan yang ditargetkan | Middle |
Short-range | jangka 1 tahun highly quantified regular interval (bulanan, tahunan) systematic process fokus internal | Cost Budget Cash Budget BudgetedFinancial Statement |
What You Think is What You are
Tuesday, November 1, 2011
Catatan Seorang Underachiever
Oya, dulu pas tingkat 1, kata kakak-kakak tingkat, mata kuliah di tingkat 2 yang lumayan bikin teler salah satunya Akuntansi Biaya. Nah, sekarang aku kan udah tingkat 2 nih. Aku ceritain ya, waktu awal-awal ngikutin mata kuliah ini, alhamdulillah aku bisa ngikutin. Karena masih teori-teori. Nah, sejak minggu keempat, aku mulai panik karena emang bener, kalo kita miss sedikit aja, putus di tengah jalan, materi-materi ke belakang jadi nggak ngerti. Dan kayaknya sekarang aku berada di sana, di titik dimana aku nge-blank.