Kasihmu Surga Dunia
Segalanya indah dan gemerlap
Segalanya pantas untuk kudapat
Ku tahu betapa beruntung aku
Mereka mencintai dan menginginkanku
Tapi yang kumau hanya satu
Tidak lebih, apalagi kurang
Kubertanya pada nasib
Pertanda mana yang Dia tunjukkan
Kemudian tatapanmu menghujam sanubariku
Saat itulah ku tahu pada akhirnya
Kaulah yang kudamba
Mendengarmu tak ingin kuberpaling
Menatapmu merangkai surga dunia
Merengkuhmu kasih berbalas yang ku pinta
Akulah detak di jantungmu
Tak seorang yang menggantikan sentuhanku
Lagi-lagi tetapi
Jarak terbentang memisahkan kita
Terlalu jauh aku darimu
Berbeda kiblat aku denganmu
Andai bisa kau mendekapku
Takkan kuulangi kecerobohan ini
Berharap aku akan kasihmu
menyertai Kasih Ilahi untuk kita
berdua selamanya
Sunan Kalijaga dalam tasbih malam,
1 Oktober 2009
Pendapatnya yang pertama terucap saat memegang lembar tugasku itu, "Waah, fotonya berhasil ini.. hehe. Fotogenik..."
duuh, seneng bangeet.. Pak har muji fotoku. Setelah itu Pak har membaca satu bait awal, dan komentarnya lagi, "ya.. luar biasa. Dalam sekali maknanya, mengandung filosofi.."
Woop.. filosofi paan, batinku. itu puisi aku buat sesuai keadaan hatiku saja. tapi baguslah, ternyata kata-kata yang aku taruh di puisi itu ga bombastis, haha.
kesimpulannya, menulis puisi ga sesulit yang kita bayangkan lho!
0 Comments:
Post a Comment