Thursday, December 10, 2009
Taring Mahasiswa, Kekuatan Indonesia!
Melihat aksi tersebut rata-rata dimotori oleh para mahasiswa dan kaum intelektual lainnya, saya jadi teringat bagaimana perjuangan para mahasiwa zaman dahulu hingga sekarang.
Dimulai dari zaman kolonial Belanda. Sebagai contoh kita punya Mohammad Hatta yang saat itu sedang belajar di Nederland Handelshogeschool di Rotterdam. Beliau mendirikan Indische Vereeninging yang kemudian berubah nama menjadi Indonesische Vereeninging tahun 1922, disesuaikan dengan perkembangan dari pusat kegiatan diskusi menjadi wadah yang berorientasi politik dengan jelas. Dan terakhir untuk lebih mempertegas identitas nasionalisme yang diperjuangkan, organisasi ini kembali berganti nama baru menjadi Perhimpunan Indonesia, tahun 1925.
Atau barangkali yang lebih akrab di telinga kita yaitu ketika peristiwa Gestapu berhasil mengoyak-oyak Bangsa Indonesia yang sebenarnya punya kekuatan kesatuan yang besar. Peristiwa ini mau tidak mau melibatkan gerakan mahasiswa—kali ini disebut angkatan ’66, angkatan mahasiswa paling disegani dan paling membanggakan hingga zaman sekarang. Saat itu Menteri Perguruan Tinggi yang dijabat dr.Syarif Thayeb mewadahi mahasiswa anti PKI dengan mendirikan kesatuan aksi yang bernama Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia ( KAMI ). Tergabung dalam KAMI, organisasi kewahasiswaan seperti HMI, PMKRI, PMII,dll. Tujuan utamanya menggalang aksi mahasiswa untuk melancarkan aksi demonstrasi menuntut pembubaran PKI dan onderbouw – onderbouwnya. Dan di kalangan mahasiswa, onderbouw PKI adalah Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia ( CGMI).
Dendam kalangan mahasiswa antikomunis terhadap CGMI ini sudah berlangsung lama sebelum peristiwa G30S. Sebab, saat PKI sedang naik pamor karena kedekatan elitnya dengan Presiden Soekarno, CGMI pun bersikap angkuh terhadap organisasi mahasiswa yang lain. PPMI (Perhimpunan Pergerakan Mahasiswa Indonesia) sebagai gabungan organisasi – organisasi mahasiswa dikuasai oleh CGMI. Tindakan mereka yang paling tidak disukai adalah menuntut pembubaran HMI, padahal sama – sama tergabung dalam PPMI. Perlu diketahui, pada masa Demokrasi Liberal (1950-1959), seiring dengan penerapan sistem kepartaian yang majemuk saat itu, organisasi mahasiswa ekstra kampus kebanyakan merupakan organisasi dibawah partai-partai politik.
Tuduhan yang dialamatkan pada HMI ketika itu adalah HMI memiliki kaitan dengan Masyumi, partai yang sudah dinyatakan terlarang. Untung saja, keputusan yang tinggal teken oleh Bung Karno itu urung terjadi melalui “gertakan” menteri agama KH. Saifuddin Zuhri. Dendam kesumat itu memuncak kemudian pasca G30S. Giliran CGMI yang dibabat. Dan sejarah mencatat kemudian, dengan bantuan AD aktivis CGMI ditangkapi dengan mata – mata mahasiswa anti PKI sendiri.
Titik puncak keruntuhan wibawa BK salah satunya disebabkan oleh aksi – aksi Tritura. KAMI menuntut dalam Tritura pertama, pembubaran PKI. Kedua, pembersihan kebinet dwikora dari unsur PKI serta perbaikan ekonomi berupa penurunan harga – harga kebutuhan pokok. Inflasi hingga 600% lebih membuat kondisi masyarakat tidak menentu. Dan ini dimanfaatkan betul oleh KAMI, tentu dengan dukungan AD.
Puncak aksi yang kelak tidak akan dilupakan terjadi pada 24 februari 1966. Demo mahasiswa di depan istana Negara berbuntut bentrok dengan pasukan cakrabirawa. Pasukan cakrabirawa yang mungkin telah kehilangan akal sehat menembak membabi buta ke arah kerumunan hingga seorang mahasiswa kedokteran bernama Arif Rahman Hakim tewas tertembak.
Perjuangan mahasiwa kembali diuji dengan diberlakukannya konsep Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK) oleh pemerintah secara paksa. Hal ini dilakukan pemerintah untuk menjauhkan mahasiswa dari kegiatan politik yang dinilai mengancam posisi rezim yang berkuasa saat itu.
Jauh setelah itu perjuangan mahasiwa yang lebih dekat dengan kita adalah Gerakan 1998 yang menuntut reformasi dan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan nepotisme) pada 1997-1998. Para mahasiswa tanpa putus asa berusaha menduduki Senayan kemudian berujung pada ketidakberdayaan Presiden Soeharto untuk melepaskan jabatannya. Gerakan ini kembali menyisakan duka dengan kematian empat mahasiswa Trisakti, Elang Mulia lesmana, Heri Hertanto, Hendriawan Lesmana dan Hafidhin Royan pada 12 Mei 1998 akibat tembakan aparat yang membabi buta.
Sejalan dengan reformasi dan perkembangan globalisasi, gerakan mahasiswa berubah mengikuti zaman. Sebagian orang menilai, gerakan mahasiswa yang saat ini diwakilkan oleh demonstrasi, turun ke jalan, pawai dan sebagainya tidak berangkat dari penderitaan rakyat yang diterjemahkan ke dalam isu-isu perbaikan taraf hidup rakyat.
Melemahnya budaya membaca, kemajuan teknologi yang menciptakan suatu keadaan serba instan setuju atau tidak telah membuat taring yang selama ini ditunjukkan mahasiswa menjadi lemah alias melempem.
Sebagai contoh, tahun 2006, tambang minyak baru nan melimpah ruah ditemukan di Cepu, dimanfaatkan dengan perbandingan 45:55 antara Pertamina dengan Exxon Mobil milik Amerika. Mahasiswa bungkam.
Menengok sejarah yang terjadi, kita dapat melihat perbedaan-perbedaan perjuangan mahasiswa di tiap generasi. Perjuangan angkatan ’66 begitu kuat pengaruhnya hingga menumbangkan Orde lama dengan bantuan Angkatan Darat karena kepentingannya sama. Sementara perjuangan angkatan ’98 merupakan refleksi dari kejenuhan mereka akibat tekanan dari pemerintah yang memang paranoid dengan vokalnya mahasiswa.
Dua generasi mahasiswa yang mampu menumbangkan rezim yang berkuasa pada masanya mengantarkan kita pada sebuah kesimpulan bahwa keberadaan mahasiswa-lah yang akan menunjukkan akan dibawa kemana, Indonesia, di masa mendatang.
Menilai aksi damai 9/12 kemarin, pantaslah bila kita sedikit khawatir akan eksistensi mahasiswa sebagai kaum intelektual muda Indonesia. Keikutsertaan mahasiswa dalam aksi tersebut tanpa banyak terdengar suara-suara kritis atau vokal menimbulkan pertanyaan, apakah mereka benar-benar peduli dengan apa yang menimpa Indonesia—dalam hal ini kasus Bank Century. Bahkan terbesit pertanyaan, apakah mereka benar-benar paham atau mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi, tahu bagaimana menyelesaikan persoalan bangsa dan mengatasinya. Hanya mereka yang mampu menjawabnya.
Wahai Kakak, adikmu menanti jawabnya..
Referensi:
wikipedia
kompasiana
wikipedia NKK/BKK
fajaronline
metrotvnews
http://ryannote-theotherme.blogspot.com/2009/01/kaleidoskop-mahasiswa-dulu-dan-sekarang.html
http://lolaamelia.multiply.com/journal/item/28
Sumber gambar:
http://rinaldimunir.files.wordpress.com/2008/01/demo-mpr.jpg
http://www.tribun-timur.com/photo/2009/06/a2fffd23aa45d2970015e456ca75615a.jpg
catatan manshurina: terima kasih untuk referensi-referensi, sangat membantu sekali!
Sunday, December 6, 2009
Impian Hebat, Tempaan Hebat? Engkau Penulis Hebat!
Menulis, aku memiliki masa lalu yang indah tentangnya. Bermula dari seorang guru baru SMP-ku (sekarang sudah tidak baru, ehm maksudku…) untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, Pak Hariyono. Beliau termasuk penulis yang produktif karena cerpen dan artikelnya banyak dimuat di tabloid nasional. Suatu hari di semester 2 kelas VII beliau memberi tahu aku dan teman-teman bahwa YKAI—Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia—bekerja sama dengan UNICEF mengadakan lomba menulis dengan tema “Hak-hakku sebagai Anak Indonesia”. Tahun itu aku berpartisipasi dan aku mendapatkan sertifikatku dengan bunyi “… atas partisipasinya dalam lomba...”. Biar begitu aku senang sekali. Bagi gadis tanggung yang berusia 13 tahun seperti aku, rasanya seperti bersalaman dengan Presiden. Aku bangga namaku dikenal berprestasi (berpartisipasi) di tingkat nasional, yah, paling banter namaku dikenal oleh orang yang menulis sertifikat itu, ya to?
Di tahun kedua masa SMP-ku, aku bergabung dalam redaksi majalah sekolah “Eksis”, Ekspresi Siswa. Lagi, pembimbingku adalah Pak Hariyono dan Pak Datun, guru TIK yang sangat membantu kami dalam tata letak majalah dan ternyata tak kalah hebat dalam menulis artikel.
Tahun itu serasa tahun kejayaanku. Seperti Gadjah Mada untuk Majapahit, aku mencurahkan tenaga dan pikiran untuk kegiatan after school ini. Aku menulis tajuk utama, pengantar redaksi, atau memilih naskah yang layak muat. Di luar kegiatan untuk majalah, Alhamdulillah di tahun itu esaiku dengan judul “Dilema Sebuah Layar Kaca” terpilih dalam 20 esai terbaik lomba menulis esai yang diselenggarakan lagi oleh UNICEF-YKAI dengan tema “Televisi yang Aman untuk Anak Indonesia”, dan dibukukan dalam Kumpulan Esai “Kubunuh Kau, Papa!”. Hadiahnya berupa beberapa buah novel dan tabungan. Kau bisa bayangkan, betapa bahagianya aku membeli seragam baru, sepatu baru dari jerih payahku sendiri.
Begitulah, kemudian motivasi itu muncul begitu saja. Hadiah! Terdengar materialistis, tetapi bagiku manusiawi. Aku memberi semangat pada diriku sendiri, “Kelak, kau akan jadi penulis sukses, Nabila!”
Di tahun seniorku, aku mulai kendor menulis. Aku belum beruntung ketika mengikuti lomba menulis esai UNICEF-YKAI yang ketiga kalinya. Padahal esaiku dengan tema “Laki-laki dan Perempuan, Sederajatkah?” kulengkapi dengan sedikit referensi buku lain. Meski begitu, terkadang aku mengirimkan surat pembaca untuk harian Suara Merdeka dan cerpen-cerpen (yang tak kutahu kemana rimbanya) ke beberapa majalah remaja. Aku sampai bosan menunggu telepon berdering yang kemudian akan memberitahuku, “Cerpenmu layak muat, Nabila! Bisakah kau menulis lagi untuk majalah kami?” tetapi hingga saat ini aku belum menerima telepon itu, hiks..hiks..
Motivasi ‘hadiah’ ternyata kurang ampuh. Hingga seorang teman memamerkan beberapa puisinya padaku. Kau tahu, aku benci puisi! Yah, itu karena aku.. ehm, tidak bisa menulis kata-kata puitis seperti yang kubaca di koran tiap hari Minggu.
Begitu membaca puisinya, subhaanallah! Baru kali itu aku membaca puisi yang kata-katanya tidak bombastis, mudah dipahami, namun meluluhkan hati. Membaca puisi itu, aku seperti menyelami perasaannya, kepribadiannya, dan aku bisa tahu dia tidak seburuk yang aku keluhkan selama berteman dengannya.
Aku pun pada suatu kesimpulan, betapa luar biasa apabila seorang penulis—puisi atau artikel atau apapun—bisa mengubah pendapat seseorang lewat tulisannya. Dan aku berpendapat, kalau temanku bisa, aku pun (tentunya) bisa.
Penulis hebat? Adakah syarat?
Penemuan motivasi yang baru itu sudah hampir dua tahun berlalu, tetapi agaknya baru kutemukan sebuah titik terang setelah mencoba kembali aktif menulis, kemudian diberi hujan pujian dan kritik oleh guru Bahasa Indonesia, jatuh bangun akibat dua kali naskah skenario drama dan film independen ditolak teman sekelas, dan setelah itu menyadari bahwa tulisan-tulisan tersebut memang kurang menarik. Om Jonru hadir bagaikan setandan pisang untuk Sun Go Kong. Mantapp!
Sebenarnya Om Jonru sudah lama kukenal lewat dunia maya. Aku pertama kali mendengar nama Jonru karena tak sengaja membuka situs Sekolah Menulis Online (SMO). Ketika itu aku hendak mencari info tentang lomba menulis, kira-kira tahun 2007-2008. Kemudian selama 9 minggu, aku dikirimi newsletter tentang menulis secara berkala oleh SMO asuhan beliau. Kau tahu, sebelumnya kupikir Om Jonru ini wanita, haha. Habis, saat itu aku tidak menemukan foto diri beliau.
Tetapi perkembangan dunia maya diikuti pula dengan perkembangan jejaring sosial. Kau tak perlu lagi kecele seperi diriku karena kau bisa berkomunikasi dengannya di Facebook penulis hebat. Kau juga bisa mem-follow dirinya di Twitter penulis hebat.
Oh, sampai di mana kita? Ya ampun, bukankah aku sedang bercerita mengenai setandan pisang untuk Sun Go Kong? Hihi, setandan pisang yang kumaksud adalah Buku "Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat". Om Jonru kembali melahirkan sebuah buku, menyusul kesuksesan buku “Menerbitkan Buku Itu Gampang!”. Saat ini buku tersebut tersedia dalam format ebook. Buku ini belum bisa didapatkan di toko buku karena versi cetaknya belum ada.
Aku tak mau tertinggal satu langkah pun dengan penulis hebat lain yang ingin tambah hebat. Aku harus membacanya! Menurutku, kau pun sebaiknya segeralah dapatkan buku ini. Harga ebooknya hanya Rp 49.500, tapi setiap pembeli mendapat voucher diskon Rp 200.000 dari Sekolah Menulis Online. Setahuku, itu adalah DISKON SMO TERBESAR yang pernah diberikan.
Dengan membeli ebook ini, kau akan didaftarkan ke Kelas SMO Free Trial (jadi kau tak perlu repot-repot mendaftar), mendapat gratis modul eksklusif dari SMO bimbingan karir di bidang penulisan dan kesempatan itu berlaku seumur hidup. Kalau kau tidak buru-buru, aku tak bisa menjamin kau akan mendapatkan semua keuntungan itu karena kudengar penawaran ini akan ditutup sewaktu-waktu bila buku versi cetak sudah terbit. Kau bisa kunjungi penulis hebat untuk mendapatkan buku ini.
Setelah membaca buku ini, kau pasti akan sering bergumam, “Anda benar, Om Jonru!” atau minimal tersenyum. Sama seperti diriku saat membaca halaman 15. Pada halaman tersebut Om Jonru menuliskan sebuah kesimpulan dengan jelas dan sangat menarik untuk dibaca karena tulisannya diberi bingkai berwarna hijau. Tulisan itu berbunyi, “Bila hendak menjadi penulis sukses, Anda harus menjadi penulis hebat terlebih dahulu. Artinya: Untuk mewujudkan impian sebagai
penulis sukses, Anda harus membekali diri dengan berbagai macam soft skill.” Aku jadi ingat perkataanku pada diri sendiri saat SMP, “Kelak, kau akan jadi penulis sukses, Nabila!”. Ternyata menjadi penulis sukses membutuhkan perjuangan.
Kubaca lembar-lembar berikutnya, pada halaman 65 aku membaca perbandingan antara bayi dan orang dewasa. Lucunya bayi lebih berani mencoba hal-hal baru dibanding orang dewasa. Itu seperti cubitan yang keras untuk ketakutanku membuat puisi. Takut jelek. Takut dikritik.
Aku sudah memulai perjalananku sejak lama. Harusnya aku tak perlu mundur. Aku harus jadi penulis sukses lewat jalan menjadi penulis hebat. Semoga tak lama lagi akan kuwujudkan mimpiku, membangun sebuah perusahaan penerbitan buku—inilah yang kusebut sukses. Akan kuciptakan surga di tengah belantara Indonesia yang pelit lapangan pekerjaan. Bagi para penulis, perancang grafis, siapapun. Insya Allah.
Nabila Sumargono
semangaaat
baca juga di sini
P.s. naskah ini diikutkan dalam lomba menulis penulishebat
Wednesday, November 11, 2009
Jadwal UNAS SD SMP SMA 2010 (emaaak....)
Kelas XII SMA/MA Program IPA
1. 15 Maret 2010, 8 – 10 pagi , Bahasa Indonesia (50 soal), 10-12 Biologi (40 soal)
2. 16 Maret 2010, 8 – 10 pagi , Bahasa Inggris (50 soal)
3. 17 Maret 2010 , 8 – 1 0 pagi, Matematika (40 soal)
4. 18 Maret 2010 , 8 – 10 pagi, Fisika (40 soal)
5. 19 Maret 2010 , 8 – 10 pagi, Kimia (40 soal)
Kelas XII SMA/MA Program IPS
1. 15 Maret 2010, 8 – 10 pagi , Bahasa Indonesia (50 soal), 10-12 Sosiologi (40 soal)
2. 16 Maret 2010, 8 – 10 pagi , Bahasa Inggris (50 soal)
3. 17 Maret 2010 , 8 – 10 pagi, Matematika (40 soal)
4. 18 Maret 2010 , 8 – 10 pagi, Geografi (40 soal)
5. 19 Maret 2010 , 8 – 10 pagi, Ekonomi Akutansi (40 soal)
Kelas XII SMA/MA Program Bahasa
1. 15 Maret 2010, 8 – 10 pagi , Bahasa Indonesia (50 soal), 10-12 Antropologi (40 soal)
2. 16 Maret 2010, 8 – 10 pagi , Bahasa Inggris (50 soal)
3. 17 Maret 2010 , 8 – 10 pagi, Matematika (40 soal)
4. 18 Maret 2010 , 8 – 10 pagi, Sastra Indonesia (40 soal)
5. 19 Maret 2010 , 8 – 10 pagi, Bahasa Asing (40 soal)
Kelas IX SMP / MTS
1. 22 Maret 2010, 8 – 10 pagi , Bahasa Indonesia (50 soal)
2. 23 Maret 2010, 8 – 10 pagi , Bahasa Inggris (50 soal)
3. 24 Maret 2010 , 8 – 10 pagi, Matematika (40 soal)
4. 25 Maret 2010, 8 – 10 pagi , IPA (40 soal)
Kelas VI SD / MI
1. 5 April 2010, 8 – 10 pagi , Bahasa Indonesia (50 soal)
2. 6 April 2010, 8 – 10 pagi , Matematika (40 soal)
3. 7 April 2010 , 8 – 10 pagi, IPA (40 soal)
sumber di sini
Jadwal Ujian Nasional 2010
Kelas XII SMA/MA Program IPA
1. 15 Maret 2010, 8 – 10 pagi , Bahasa Indonesia (50 soal), 10-12 Biologi (40 soal)
2. 16 Maret 2010, 8 – 10 pagi , Bahasa Inggris (50 soal)
3. 17 Maret 2010 , 8 – 1 0 pagi, Matematika (40 soal)
4. 18 Maret 2010 , 8 – 10 pagi, Fisika (40 soal)
5. 19 Maret 2010 , 8 – 10 pagi, Kimia (40 soal)
Kelas XII SMA/MA Program IPS
1. 15 Maret 2010, 8 – 10 pagi , Bahasa Indonesia (50 soal), 10-12 Sosiologi (40 soal)
2. 16 Maret 2010, 8 – 10 pagi , Bahasa Inggris (50 soal)
3. 17 Maret 2010 , 8 – 10 pagi, Matematika (40 soal)
4. 18 Maret 2010 , 8 – 10 pagi, Geografi (40 soal)
5. 19 Maret 2010 , 8 – 10 pagi, Ekonomi Akutansi (40 soal)
Kelas XII SMA/MA Program Bahasa
1. 15 Maret 2010, 8 – 10 pagi , Bahasa Indonesia (50 soal), 10-12 Antropologi (40 soal)
2. 16 Maret 2010, 8 – 10 pagi , Bahasa Inggris (50 soal)
3. 17 Maret 2010 , 8 – 10 pagi, Matematika (40 soal)
4. 18 Maret 2010 , 8 – 10 pagi, Sastra Indonesia (40 soal)
5. 19 Maret 2010 , 8 – 10 pagi, Bahasa Asing (40 soal)
Kelas IX SMP / MTS
1. 22 Maret 2010, 8 – 10 pagi , Bahasa Indonesia (50 soal)
2. 23 Maret 2010, 8 – 10 pagi , Bahasa Inggris (50 soal)
3. 24 Maret 2010 , 8 – 10 pagi, Matematika (40 soal)
4. 25 Maret 2010, 8 – 10 pagi , IPA (40 soal)
Kelas VI SD / MI
1. 5 April 2010, 8 – 10 pagi , Bahasa Indonesia (50 soal)
2. 6 April 2010, 8 – 10 pagi , Matematika (40 soal)
3. 7 April 2010 , 8 – 10 pagi, IPA (40 soal)
sumber
Tuesday, November 10, 2009
You Must Have Had A Broken Heart
Westlife-Back Home 2007
The way you say the things you do
The softness of the words you choose
The times that you can read my mind
And take my worries out of sight
Your fingers touching on my lips
And say a kiss is still a kiss
And when you look at me I see
I see the pain that you had to feel
You must've had a broken heart, to love me the way do
Must've been so torn apart, I can see it when I look at you
All the meaning that is in your eyes, the love you give will never die
And I knew right from the start, you must've had a broken heart
You seem to have that certain smile
I can't forget after a while
The day you walked into the room
At once I knew the hurt that you'd been through
Sometimes when its late at night and I see your face in the fire light
Showing all the love you have for me, well I love you as much
Sometimes, sometimes
Must've had a broken heart
Yeah
All the meaning that is in your eyes, the love u give will never die
And I knew right from the start, you must've had a broken heart
Sometimes.....
Saturday, November 7, 2009
Jerawat, Derita Anak Muda
***(source: saphira from playwithbeauty)***
• pake lidah buaya
tinggal ambil sedikit getah lidah buaya, trus digosok2... yang penting rajin and jgn pernah lelah, dah gitu dikulit wajah berasa ademmmmmmmmmmmmmmm banget
• ambil sedikit madu asli, panaskan hingga mendidih. diamkan sampai menjadi suam2 kuku, oleskan pada bekas jerawat selama kira2 2 jam. lakukan setiap malam sebelum tidur.cara ini juga dapat digunakan untuk menghilangkan bekas luka eksim, baik ditangan maupun dikaki
Harry Potter: Order of the Phoenix
I absolutely love the Harry Potter series, and all of the books will always hold a special place in my heart.
I have to say that of all of the books, however, this was not my favorite.
When the series began it was as much of a "feel good" experience as a huge mug of hot cocoa. The stories were bright, fast-paced, intriguing, and ultimately satisfying.
Order of the Phoenix is a different kind of book. In some instances this works...you feel a whole new level of intensity and excitement by the time you get to the end. I was truly moved by the last page. Other times the book just has a slightly dreary, depressing feel. The galloping pace of the other books has slowed to a trot here, and parts of it do seem long, as if we're reading all about Harry "just hanging out" instead of having his usual adventures. Reading in detail about Harry cleaning up an old house, for example - housekeeping is still housekeeping, magical or no, and I'm not very interested in doing it or reading about other people doing it.
A few other changes in this book - the "real" world comes much more in to play rather than the fantasy universe of the previous books, and Harry has apparently been taken off his meds. I know that he had a lot to be grumpy in this book, especially with being a teenager and all, but the sudden change in his character seemed too drastic. He goes from being a warm-hearted, considerate person to someone who will bite his best friend's heads off over nothing. It just seemed like it didn't fit with his character, like he turned into a walking cliché of the "angry teen" overnight.
The "real" story seemed to happen in the last 1/3 of the book, and this part I loved. I actually liked the ending (and yes, I cried!) as sad as it was. It packed a punch and it made me care about the story even more. Still a really good book, with some editing it would have been great.
Teks bahasa inggris ber genre review, sulit banget cari di internet, eh sekalinya dapet, malah lupa linknya dimana
Puisi Lagi, tapi bukan pesenan Pak Har
Hanyalah dirimu, lelaki
yang menciumiku saat kuhirup wanginya dunia
Membisikkan harapan dan perlindunganmu untukku
Lalu pelukmu menyapa jerit tangisku
Engkaulah, jiwa
Dalam nadiku kau berikan hidupmu
Menunjukkan keindahan duniawi,
kau kenalkan Ilahi penggenggam langit dan bumi
Dan engkau, cinta
Tutur lembutmu nyanyian surgawi
Aromamu sirat kesediaan atas pengorbanan
Kesetiaan tanpa berkeluh kesah
Engkau ciptakan pribadi unggul diriku
Wahai engkau, sayang
Tentang berlian yang indah, tak perlu kau hiraukan
Tak kuharap intan permata darimu
Sebab aku adalah gadismu
Kau adalah milikku
Karena engkau, Bapak
Dalam harimu yang semakin senja
Bukan air mata yang akan kuciptakan
Melainkan segar nafasmu yang berujar,
“Engkau putriku!”
Kalijaga, 22 September 2009
dalam detik bertambahnya usiamu
komentar penulis: nambah lagi..
Puisi Pesenan pak Har
Di tempat yang tinggi
dari apartemen itu
Ia menelepon
Lalu didengarkannya suara merdu dari jauh sana
Suara lelaki yang ia amat kasihi
Getar itu cinta yang terpendam
Berbicara kepadanya setengah berbisik
Katakan kapan kau akan pulang
Tetapi saat ia mendengar
Sebuah tangis rindu yang tak terbalas di ujung sana
Ia harus menghapus air mata di pipinya
Dan berkata aku mencintaimu ibu
Akulah permata yang kaubanggakan
Putrimu pilar bangsa
Tanpaku, presiden tak dapat mengais rupiah
Sang ibu masih menyimpan air mata di hari senjanya
Aku tak butuh ringgitmu, sayang
Hanya engkau yang kuharapkan di sampingku
Akan kusisir lagi rambutmu
Dan kuberi pita merah
Seperti dulu
Lagi, sang kekasih membisikinya
Kembalilah, aku merindukanmu
Takkan kubiarkan kau pergi lagi sayang
Akan kukecup keningmu dalam keheningan malam
Dan kuberikan hanya padamu
Aku akan pulang
Aku pasti akan pulang, ucapnya getir
Tak perlu kau menantiku
Hanya sebut namaku dalam doamu
Lalu kau sambut kepulanganku dengan sejuta rasa
Cukup itu yang kumau
Takkan lagi aku meminta
Hatinya menjadi lega
Lalu terbang
Melayang mencari kedamaian yang dinantinya
28 Oktober 2009
di kegelapan yang awal
komentar pribadi:
terlalu polos, kaga ada majas2nya
sangat amat tidak bombastis
tapi lumayan, daripada berhenti nulis
Friday, October 23, 2009
Antara Afasia dan Overdosis Belajar
Kamis, 22 Oktober 2009 kembali kelas XII IPA 1 bertemu Pak Har. Belajar Bahasa Indonesia lagi. Lalu ada sedikit ribut di luar kelas dan membuat beliau keluar kelas. Beliau kembali ke kelas dan bercerita bahwa siswa kelas XI protes keras dengan diadakannya kelas tambahan sore.
“Waah, otakmu bisa-bisa korslet. Kalau korslet apa jadinya?”
Saturday, October 10, 2009
Smansa Pati on Celebrating Green Day
Katakan tidak untuk asap rokok, kendaraan bermotor
Dulu istilahnya menanam 1000 pohon.
Sekarang gaya, pakai bahasa Inggris.
Kegiatan 1 hari penuh.
Menanam 5 bibit pohon tiap kelas
Bibit mangga
Bibit matoa…Bibit apa lagi ya?
Untung bukan Bibit Waluyo,, (piss.. Pak Gubernur)
Yang lain ikutan lomba membuat poster
Sebetulnya lebit tepat disebut grafiti
Biar begitu semua berharap hujan duit lima ratus ribu rupiah dari saku Pak Parno, kepala sekolah kita
Semua kotor
Semua senang
Semua berpartisipasi
Biar green day tetap panaaaas…
Inilah Green day di Smansa Pati, 10 Oktober 2009
Thursday, October 8, 2009
Sukron untuk Surga Dunia
-Kasihmu Surga Dunia-
Segalanya indah dan gemerlap
Segalanya pantas untuk kudapat
Ku tahu betapa beruntung aku
Mereka mencintai dan menginginkanku
Tapi yang kumau hanya satu
Tidak lebih, apalagi kurang
Kubertanya pada nasib
Pertanda mana yang Dia tunjukkan
Kemudian tatapanmu menghujam sanubariku
Saat itulah ku tahu pada akhirnya
Kaulah yang kudamba
Mendengarmu tak ingin kuberpaling
Menatapmu merangkai surga dunia
Merengkuhmu kasih berbalas yang ku pinta
Akulah detak di jantungmu
Tak seorang yang menggantikan sentuhanku
Lagi-lagi tetapi
Jarak terbentang memisahkan kita
Terlalu jauh aku darimu
Berbeda kiblat aku denganmu
Andai bisa kau mendekapku
Takkan kuulangi kecerobohan ini
Berharap aku akan kasihmu
menyertai Kasih Ilahi untuk kita
berdua selamanya
Sunan Kalijaga dalam tasbih malam,
1 Oktober 2009
Pendapatnya yang pertama terucap saat memegang lembar tugasku itu, "Waah, fotonya berhasil ini.. hehe. Fotogenik..."
duuh, seneng bangeet.. Pak har muji fotoku. Setelah itu Pak har membaca satu bait awal, dan komentarnya lagi, "ya.. luar biasa. Dalam sekali maknanya, mengandung filosofi.."
Woop.. filosofi paan, batinku. itu puisi aku buat sesuai keadaan hatiku saja. tapi baguslah, ternyata kata-kata yang aku taruh di puisi itu ga bombastis, haha.
kesimpulannya, menulis puisi ga sesulit yang kita bayangkan lho!
Kasihmu Surga Dunia
Segalanya indah dan gemerlap
Segalanya pantas untuk kudapat
Ku tahu betapa beruntung aku
Mereka mencintai dan menginginkanku
Tapi yang kumau hanya satu
Tidak lebih, apalagi kurang
Kubertanya pada nasib
Pertanda mana yang Dia tunjukkan
Kemudian tatapanmu menghujam sanubariku
Saat itulah ku tahu pada akhirnya
Kaulah yang kudamba
Mendengarmu tak ingin kuberpaling
Menatapmu merangkai surga dunia
Merengkuhmu kasih berbalas yang ku pinta
Akulah detak di jantungmu
Tak seorang yang menggantikan sentuhanku
Lagi-lagi tetapi
Jarak terbentang memisahkan kita
Terlalu jauh aku darimu
Berbeda kiblat aku denganmu
Andai bisa kau mendekapku
Takkan kuulangi kecerobohan ini
Berharap aku akan kasihmu
menyertai Kasih Ilahi untuk kita
berdua selamanya
Sunan Kalijaga dalam tasbih malam,
1 Oktober 2009
Pendapatnya yang pertama terucap saat memegang lembar tugasku itu, "Waah, fotonya berhasil ini.. hehe. Fotogenik..."
duuh, seneng bangeet.. Pak har muji fotoku. Setelah itu Pak har membaca satu bait awal, dan komentarnya lagi, "ya.. luar biasa. Dalam sekali maknanya, mengandung filosofi.."
Woop.. filosofi paan, batinku. itu puisi aku buat sesuai keadaan hatiku saja. tapi baguslah, ternyata kata-kata yang aku taruh di puisi itu ga bombastis, haha.
kesimpulannya, menulis puisi ga sesulit yang kita bayangkan lho!
Friday, October 2, 2009
Departemen / Kementerian Republik Indonesia
beberapa dinas pemerintah Indonesia butuh tenaga lulusan SMA. Eh aku jadi kepikiran buat tau di Indonesia ada departemen apa aja sih. Berikut nih yang aku dapet setelah "nyapu" banyak halaman
Departemen / Kementerian
Kementerian Koordinator
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Kementerian Koordinator Bidang Polhukam
Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat
Departemen
Departemen Agama
Departemen Dalam Negeri
Departemen Energi Dan Sumber Daya Mineral
Departemen Luar Negeri
Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Departemen Kehutanan
Departemen Kesehatan
Departemen Keuangan
Departemen Kelautan Dan Perikanan
Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata
Departemen Komunikasi Dan Informatika
Departemen Pekerjaan Umum
Departemen Perhubungan
Departemen Pendidikan Nasional
Departemen Perdagangan
Departemen Pertanian
Departemen Pertahanan
Departemen Perindustrian
Departemen Sosial
Departemen Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Kementerian Negara
Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara
Kementerian Negara Koperasi Dan UKM
Kementerian Negara Lingkungan Hidup
Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal
Kementerian Negara Pemuda Dan Olahraga
Kementerian Negara Perumahan Rakyat
Kementerian Negara Riset Dan Teknologi
Lembaga Setingkat Menteri
Sekretariat Negara
Sekretariat Kabinet
Jaksa Agung
Tentara Nasional Indonesia
Kepolisian Negara Republik Indonesia
mudah2an berguna, buat nyari kerja atw apaa gitu. kalau mau nyari kerja di Deplu, misalnya.. tanya mbah google dgn keyword "lowongan pekerjaan departemen Luar Negeri".. dsb
Wednesday, September 23, 2009
Us Against The World
US AGAINST THE WORLD
Westlife
Back Home 2007
You and I, we’ve been at it so long
I still got the strongest fire
You and I, we still know how to talk
Know how to walk that wire
Sometimes I feel like The world is against me
The sound of your voice, baby
That's what saves me
When we're together I feel so invincible
Cause it's us against the world
You and me against them all
If you listen to these words
Know that we are standing tall
I don't ever see the day that
I won't catch you when you fall
Cause it's us against the world tonight
Us against the world
Against the world
There’ll be days
We’ll be on different sides but
That doesn’t last too long
We find ways to get it on track
And know how to turn back on
Sometimes I feel
I can’t keep it together
Then you hold me close
And you make it better
When I’m with you
I can feel so unbreakable
Cause it's us against the world
You and me against them all
If you listen to these words
Know that we are standing tall
I don't ever see the day that
I won't catch you when you fall
Cause it's us against the world tonight
We’re not gonna break
Cause we both still believe
We know what we’ve got
And we’ve got what we need alright
We’re doing something right...
Cause it's us against the world
You and me against them all
If you listen to these words
Know that we are standing tall
I don't ever see the day that
I won't catch you when you fall
Cause it's us against the world tonight
Us against the world
You and me against them all
If you listen to these words
Know that we are standing tall
I don't ever see the day that
I won't catch you when you fall
Us against the world
Yeah it’s Us against the world, baby
Us against the world
Tonight
[ Us Against The World Lyrics on http://www.lyricsmania.com/ ]
Love for Me I
Atau yang satu ini adalah pengalaman pribadi. Belakangan kegiatan belajarku berkurang gara-gara aku merasa minder karena prestasiku nggak secemerlang temanku yang uda nyampe olimpiade nasional. Aku kesulitan mengerjakan soal dan aku sama sekali nggak menyukainya. Dalam hati aku mengeluh kenapa bisa seperti ini sementara teman-teman belajar dengan baik. Menyedihkan, memalukan, dan seram.
Tapi begitukah seharusnya aku bersikap? Aku kehilangan semangat dan konsentrasi belajar, kemudian merasa bodoh dan jelek, lalu aku menyalahkan keadaanku sendiri. Sementara mungkin orang lain tidak berpendapat demikian. Suka atau tidak suka aku memang telah berbuat begitu pada diriku sendiri. Aku benci aku yang lemot, aku kesal, aku marah. Hingga suatu hari dia, temanku yang pandai itu menginspirasiku dengan istilahnya: love for me. Cinta untukku. Cinta untukku? Cinta buat gue? Haha, ya, batinku. Kenapa aku tidak bisa mencintai diriku yang kurang. Kenapa aku nggak bisa menerima kalau aku memang tidak bisa mengejar kepandaian temanku.
Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah pun bersamamu dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi pahala amal-amalmu. (Q.S. Muhammad 47 ayat 35)
Mengeluh memang manusiawi, tapi kalau kita coba untuk menerima dengan lapang dada dan berusaha memperbaiki kekurangan, insya Allah ga akan sia-sia. Allah, kan Maha-Segala-Bisa, iya kaaan…! Cintai diri sendiri, hm…Cinta Allah dan Rasul juga! Cihuuyyy..
Friday, August 21, 2009
Love For Choliq
Sebelum nyampe rumahnya Choliq, kupikir kami akan bertemu Choliq sedang duduk atau nonton. Masya Allah, ternyata Choliq hanya bisa terbaring. Tubuhnya kurus banget, tinggal tulang dibalut kulit, mungkin. kalau dia masi bisa senyum sih Alhamdulillah, tapi begitu kami masuk ke kamar, dia langsung nangis. Tangisannya pasrah banget. Dia malu ketemu dengan temen-temennya dengan kondisi kayak gitu. Nah, siapa yang ga terisak menyaksikan pemandangan tersebut?
Choliq teman kita ini punya masalah di alat pencernaannya. Bahkan di usianya yang masih muda, dia uda punya penyakit diabetes. Apalagi penyakitnya sekarang uda komplikasi, sungguh, penderitaannya berat banget.Tapi yang menderita ga hanya dia seorang. Ya, mereka adalah ibu dan bapaknya Choliq. Saat ibunya menceritakan keadaannya selama beberapa waktu terakhir, beliau cuma bisa membiarkan air matanya turun. ga dilap. Bapaknya juga keliatan tegar banget. Tapi, bisa apa kita sebagai manusia biasa.
Keadaan Choliq seperti itu bukan tanpa usaha untuk menyembuhkannya, lho. Bahkan guru kita dari SMA 1 Pati pun ada yang memberikan bantuan lewat jarak jauh. Tapi memang sudah garis Allah SWT kalau dia akan menghadapi cobaan itu.
Choliq sekarang butuh doa dan support dari kami temen-temennya, meskipun dia malu ketemu kami. Wajar kalau yang dia inginkan adalah kematian, karena menurutku memang ga enak hidup dalam kondisi seperti itu, makan ga bisa, tidur bosen, mau melakukan aktivitas menghisap banyak energinya yang tak seberapa. Bagian yang menurtku ironis adalah ketika dimana ia hidup, bernapas, mendengarkan musik atau menonton TV, tetapi ia berpikir cepat atau lambat kematian akan datang kepadanya.
Meski begitu, kami temen-temennya peduli dan terus berdoa untuk kesembuhan Choliq, berapapun banyaknya dokter yang memvonis dia tidak punya banyak kesempatan.
Teman-teman, mari kita kirimkan doa untuk sahabat kita Windha Choliq. "Ya Allah! Berikanlah ia kesembuhan, umur panjang dan barokah, bisa membahagiakan kedua Orang Tuanya, bisa menghapus air mata Ibundanya, bisa membuat ayahnya membusungkan dada karena bangga terhadapnya, dan bisa berdakwah demi tegaknya Sabilillah." Amiin