Sebenarnya kejadian ini udah lama,
seminggu yang lalu, dan sore ini entah kenapa aku teringat kejadian itu. So, aku
mau cerita, in case ada yang suudzon padaku.
Aku sama temen-temen kosku sudah
berencana untuk nonton Pringgandana. Aku nggak terlalu yakin dengan acara itu,
katanya sih itu acara besarnya Sabdanusa STAN. Drama musikal mungkin, tentunya
dengan tari-tarian. Entahlah, aku adalah salah satu orang yang nggak beruntung
karena tidak menonton acara besar itu.
Nah, Kamis malamnya kami mendengar
pengumuman kalau pada hari yang sama dan jam yang sama (malam minggu 21 April) ada Pengajian Remaja. Padahal
sebelum memutuskan membeli tiket Pringgandana itu, aku sudah memastikan kalo
saat itu ngga ada ngaji, bahkan Agil dan Novia berkali-kali sms menanyakan
padaku apa tanggal segitu ada ngaji. Dan di jadwal yang aku punya, malam minggu 21 April itu free buat remaja, adanya ngaji buat pra remaja. Eh, apa daya,
malam itu kami ada jadwal ngaji.
Akhirnya aku memutuskan untuk menjual
tiketku ke temen kelas. Dan, Alhamdulillah, seorang temenku, sebut saja Hilda (emang
namanya itu), juga bersedia menjual tiketnya, dia memilih ikut ngaji! So, aku
posting aja di grup kelas, karena waktunya udah mendesak, takutnya temen-temen
udah pada beli tiket. Bunyinya seperti ini:
Pengen nonton pringgandana tapi duitnya kurang? beli di aku aja tiketnya! :D
aku punya tiket pringgandana 2 lembar, tapi mendadak aku ada kencan di tempat lain nih. so, aku jual ke kalian deh. ada yang mau beli ga? aku belinya kemarin pas harganya udah 15rb 1 tiket, aku jual ke kamu 13 ribu aja deh, gimana? ada yang berminat? sms ya, fast response.
BURUAAN!! TIKET TERBATAS (lha iya wong aku cuma punya 2)
matur thankyou :D
Singkat cerita, tiket terjual. Tapi masih
ada sms dari seorang temen kelasku, Emil. Dia bertanya kurang lebih seperti ini,
“Bil, aku mau tanya, mungkin nggak sopan, tapi aku tetep nanya, kamu sekarang
pacaran? Kok di grup kelas kamu bilang kamu pacaran?”
Hmm.. kayaknya dia termakan kata-kata
kencan yang aku masukin di iklanku itu. Aku pun menjelaskan kalau kencan yang
ku maksud itu acara pengajian, hehehe.
“Oh, syukurlah, Bil. Aku pikir kamu
sekarang pacaran. Dulu, kan kamu bilang kamu nggak mau pacaran. Aku khawatir
aja, abis di wall kamu ada mas ********, aku padamu.. segala.”
Oh iya yah, aku jadi inget pernah bikin
update status itu, “Mas Nicholas, Aku Padamu <3"
Akhirnya aku mengaku.
Latar belakang aku nulis status itu,
sore itu aku baru nonton film KPK yang ditayangkan secara eksklusif di STAN
oleh SPEAK, Spesialisasi Anti Korupsi STAN. Kami berkesempatan untuk menjadi penonton
pertama beberapa film pendek nonkomersil yang dipersembahkan KPK sebagai kampanye antikorupsi. Nah, salah satu filmnya berjudul Aku
Padamu, dibintangi oleh Mas Nicholas Saputra dan Mbak Revalina S. Tomat, eh
Temat. Selain memang si Mas Nicholas ini ganteng dan macho sangat, cerita film
itu bagus banget, jadi feelnya dapet deh buat si Mas Nicholas. Pokoknya suka
suka suka! Jadi Mas Nicholas yang namanya kutulis di statusku itu bukan
pacarku, apalagi tukang nasgor depan STAN, haha.
kalo dia jualan nasgor di depan kampus, aku beli tiap malem kali, nasgornya |
Pas di kelas, Emil bilang kalo aku
jangan nulis yang seperti itu, ya kayak yang kencan itu. Dia bilang takutnya
ada orang yang suudzon padaku. Aku bilang padanya dalam marketing, kita tuh harus
bikin kata-kata yang bombastis, hehe.
Tapi dipikir-pikir bener juga yah. Kan
nggak semua mengenalku dengan akrab. Buat temen-temen yang uda sangat
mengenalku pasti akan menganggap itu sebagai guyonan. Tapi yang lain?
Hmm.. makasi ya, Mil, aku uda
diingetin.
0 Comments:
Post a Comment