Masih sama seperti yang dulu, bedanya, sekarang ga berasa apa-apa lagi. Iya lah, uda punya orang.
Saturday, November 22, 2014
Random
Masih sama seperti yang dulu, bedanya, sekarang ga berasa apa-apa lagi. Iya lah, uda punya orang.
Friday, October 4, 2013
Sebuah Pondok dan Kiriman Pahala
Friday, September 27, 2013
Jangan Tinggalkan
Wednesday, September 18, 2013
Hey How
Hey, apa kabar kamu hari ini? Aku senang bisa memelukmu walau hanya dalam mimpi. Itu pertanda baik, bukan? Mungkin kita bisa bertemu dalam waktu dekat ini.
Aku ingin mengetahui bagaimana kehidupanmu di sana, siapa saja temanmu, apa mereka memperlakukanmu dengan baik. Kamu tidak kelaparan, kan?
Aku ingin sekali mendengar ceritamu. Tapi kamu tak juga menghubungiku atau sekedar mengirim pesan singkat. Sejujurnya aku bingung harus bagaimana. Tapi Ayah bilang kamu baik-baik saja, jadi aku bisa sedikit lega. Mungkin kamu sudah menemukan tempat singgah yang cocok untukmu. Syukurlah kalau begitu. Aku berharap kamu bisa menjadi pribadi yang hebat sebab dunia dan agama membutuhkanmu. Sampai jumpa, sayang. :)
Saturday, September 14, 2013
Harapan tak Benar-benar Pudar
Sungguh, yang ingin kulakukan saat ini hanyalah memelukmu dan menghilangkan kepedihanmu. Aku sungguh menyesal karena tak berada di sisimu saat kau butuh. Aku tidak bisa membantumu bangkit saat kau kehilangan sandaran. Kenapa jarak begitu sadis memisahkan kita. Kenapa aku harus hidup bersama orang lain sementara yang kuinginkan hanyalah engkau.
Hari demi hari aku memikirkan ini, menyesali, bahkan tak jarang aku harus menyeka titik yang muncul di sudut mata. Entah apakah karena aku merindukanmu, memikirkanmu, ataukah aku hanya merasa kesepian.
Mungkinkah aku meratapi, mengapa pada akhirnya aku harus menerima pahitnya kenyataan bahwa kau tak dapat menggapaiku di sini.
Entahlah.
Barangkali karena aku menganggap tempat ini teramat baik. Ingin aku mengajakmu serta. Aku ingin hidup bersamamu walau sebentar. Aku ingin merawatmu dan memastikanmu cukup.
Oh, aku tahu kau pun sangat menginginkannya. Kau bahkan telah menyiapkan segalanya. Sungguh aku menyaksikan pula bagaimana munajat dan peluhmu mengiringi setiap usahamu. Malam-malam yang sunyi tak kau lewatkan untuk bersimpuh. Siang yang terik tak juga menyurutkan langkah penuh semangatmu.
Tidak, aku tidak boleh jatuh. Aku tidak akan jatuh. Justru aku harus kuat karena kita akan saling menguatkan. Aku janji aku akan kuat.
Akhirnya tak banyak yang dapat kukatakan kepadamu. Tetaplah rendah hati seperti engkau ada. Peliharalah syukur dan bersandarlah pada kesabaran. Aku yakin dengan kehendakNya, selalu ada jalan menuju cita-cita mulia kita. Sebab bumi Allah itu luas dan pemberianNya tak terbatas.