Friday, May 22, 2009

Sariawan, Musnah Kau!

Posted by » Nabila Sumargono at Friday, May 22, 2009 2 Comments
sariwawan nee, punya obat ga?

Wednesday, May 20, 2009

Banguun!

Posted by » Nabila Sumargono at Wednesday, May 20, 2009 0 Comments
Hayoo, ngeblog mulu!
hari apa niieh?
Yep! hari Rabu, 20 mei 2009 alias hari kebangkitan nasional!
makanya, bangkit! jangan tidur mulu kaya yang nulis, hehe
bangkit!

DISIPLIN! haah

Posted by » Nabila Sumargono at Wednesday, May 20, 2009 0 Comments

Saturday, May 16, 2009

cistik mmm...

Posted by » Nabila Sumargono at Saturday, May 16, 2009 1 Comments
weits...

ibuku mau bikin cheese stick ne (halah, cistik)

ini resepnya

Bahan :
Ayak 500gr tepung terigu + 200 gr tepung sagu tani
200 gr keju parmesan, parut halus
325 ml santan dari 1/2 butir kelapa
2 sdt garam
1/4 sdt merica bubuk
1 butir telur ayam, kocok lepas



Cara Membuat :
Aduk rata campuran tepung, merica, garam, keju dan telur, aduk hingga rata
Tuangi santan secara bertahap, aduk dan uleni sampai adonan kalis
Giling tipis atau gunakan penggiling pasta dng ukuran no. 3.
Potong memanjang 12 cm atau masukan kedalam mesin pemotong pasta, potong2
Goreng dalam minyak banyak dan panas (dengan api kecil) sampai berwarna kekuningan
Angkat, tiriskan. setelah dingin simpan dalam wadah tertutup

oiya, katanya sih awet ditaro di toples tertutup,
iya, awet banget kalu ga dimakan-makan

p.s.: ibu" yang punya resep, makasih yaa

Thursday, May 7, 2009

iT'S nOT fAIR PART 3

Posted by » Nabila Sumargono at Thursday, May 07, 2009 1 Comments
“Aku mungkin cantik, mungkin pintar. Tapi aku merasa tak berarti, bahkan untuk diriku sendiri.”
Ia menceritakan segalanya. Ia merasa terasing dengan kehidupannya. Ia merasa dinomorduakan. Teman-teman berkumpul dengan kumpulan mereka sendiri. Sayangnya, ia tak memiliki kumpulan teman seperti itu.
“Aku ingin berteman dengan semua orang, orang-orang di sekelilingku. Ya, aku bisa berteman dengan mereka. Tapi... aku tak bisa menjadi bagian dari hidup mereka
Saat ini model pergaulan yang seperti itulah yang dianut orang muda. Ia mengikuti kata hatinya, bergaul dengan semua orang. Tapi ia gagal menerobos tabir-tabir itu. Ia tak mampu mengikuti kebiasaan mereka..
Apalagi—dengan berjiwa lapang—ia menceritakan keadaan finansialnya yang mungkin tak sebaik diriku. Aku tak menyangka, perempuan anggun, berhasil dan berkarakter itu dengan wajah sendu tapi tenang menceritakan hal yang—setahuku—semua orang malu menceritakannya.
“Ayahku tak berkerja lagi sejak saat itu. Dan... itu artinya, study-ku akan hancur kalau tak kuperjuangkan sendiri...”
“...”
“... aku bekerja menyedot toilet orang.”
Aku tak menatapnya sedetikpun.
Ia kemudian tertawa, “Kau tahu, aku belajar dan makan dari kotoran orang. Tapi itu lebih baik....”
Aku terdiam.
“Yeah, show must go on! Aku harus terus mengikuti arah hidupku walau menyakitkan. Lagipula, nobody is perfect!
Aku terus mengunyah, barangkali ia juga mengunyah. Aku merenung, barangkali ia juga merenung. Aku menyesal, tetapi ia tidak.
Aku tidak berani menatap wajahnya.

I Wanna Be With U

Posted by » Nabila Sumargono at Thursday, May 07, 2009 0 Comments
Mandy Moore, 2000




Lagunya Mandy Moore, Nih. Rilis taun 2000 tapi masi enak didengerin.



I try But I can't seem to get myself to think of anything but you
Your breath on my face
Your warm gentle kiss I taste That's true
I taste the truth

U know what I came here for
So I wont ask for more
I wanna be with you
If only for one night....to be the one who's in your arms who holds you tight


I wanna be with you
There's nothing more to say
There's nothing else I want more than to feel this way
I wanna be with U


So I'll hope for tonite like I would if you were mine, to hold, forever more
And I'll savor his touch that I wanted so much
To be here before, to feel before
how beautiful it is just to be like this


I wanna be with you
If only for one night....to be the one who's in your arms who holds you tight
I wanna be with you
There's nothing more to say
There's nothing else I want more than to feel this way


I wanna be with u




Oh, baby , I cant fight this feeling anymore
Drives me crazy when I try to
So come my way, take my hand,
Can U make my wish, baby you are in command




I wanna be with you
There's nothing more to say
There's nothing else I want more than to feel this way


I wanna be with U


I wanna be with U wanna be with U


Ooo, yeaaa
I wanna be, I wanna be with U
I wanna be I wanna be, I wanna be
Yeaa
I wanna be I wanna be, yea I wanna be (I wanna be with you)
I wanna be with you yea
I wanna be with you
Aduuh, gue seneng banget! lagunya enak! dengerin diri ya!

Lagunya bagus, kan? iya dong! aku suka ini lagu! sayang, si mandy kenapa pake mencang-mencongin bibirnya segala yak?

kalau bikin videonya mah, aku juga bisa jadi modelnya! tinggal nyanyi sambil mencang-mencongin bibir kan? alrait... plis don imejin!

GUdbay STRES!!

Posted by » Nabila Sumargono at Thursday, May 07, 2009 1 Comments
Saat jam pelajaran TIK Pak Suryanto, aku dan temen-temen diminta ngisi biodata buat PAS (Paket Aplikasi Sekolah). Lumayan ada waktu lima belas menit sebelum presentasi kimia di pelajaran selanjutnya, aku sama Vivi kabur ke perpus, nyari buku yang bisa dimakan.
Sampai di perpus, aku nemuin buku yang judulnya “Bagaimana Mengatasi Stress”. Pas kupegang, waduh, tebelnya 3 senti. Batinku, gini caranya yang ada nambah stress, bukan mengatasi. Begitu enegnya sampe engga baca sinopsis di belakangnya, penulisnya juga engga.

Naah, mumpung sekarang lagi engga stres, yu kita bikin list to do yang ngilangi stres, minimal mencegah stres, okay!

Yang pertama, Olahraga. Katanya sih bikin seger, tapi jarang tuh kulakuin, kan sibuk (sibuk apaan?) punya saran ga biar bisa rutin olahraga?

Alternatif lain ya Relaksasi. Caranya? Gampang! Bayangin yang enak-enak, contohnya, dapet duit, dapet nilai bagus, atau naik haji. Udah nyoba belom?


Yang penting, nih, Berpikir positif.
Dipikir-pikir, yah, kenapa juga pake buruk sangka, kan yang makan itu rasa kita sendiri, kita mau keuheul kaya apa juga orang sebelah juga ga ngerti, ya, nggak? Off the record, nih, dulu aku masih suka suudzon gitu, eugh, ternyata kejadian! Sepele, sih, waktu itu pelajaran bahasa Jawa, menceritakan pengalaman pribadi. Me? omigosh! apa yang bisa diceritain? Bisa mudheng utterance temen2 aja udah syukuuur… alhamdulillah, eh, suruh menceritakan pengalaman pribadi. Lha gue suudzon, nih. Batinku, “Wah, Pak Ripto pasti ngerjain aku!”
Eh, bener ajah! Duh, kalian bisa bayangin dong, gimana gayaku waktu ngomong bahasa jawa di depan kelas?

Masih stres, juga? Mm.. coba aja ngerjain hobi kamu! Kaya Afi, ade aku, kerjanya gambaaar mulu, kertas"ku aja diembat buat gambar. Sebulan sekali minta beliin pensil warna, dibeliin krayon malah boros, dibeliin pensil warna murahan, eman-eman gambarnya. Dibeliin yang mahal, eh, eman-eman duit yak!
Contoh lain,, nulis. Nulis apa aja, cerpen pelajaran, nulis resep, atau buat yang hobi ngaji, wah! Keren tuh! Itu hobi manfaat banget! Stres ilang, pengetahuan nambah, pahala, waduuh.. subhanallah! Yah, mudah-mudahan di aku juga bisa timbul niat hobi ngaji yah!

Ini dia, paling demen: Tidur
Katanya siapa, gitu…dengan tidur, otak menjadi rileks. Pikiran negatif terlupakan, saat terbangun biasanya pikiran kita jadi berbeda dari sebelumnya.
Kalau aku lagi kesel, ya tidur. Nanti abis bangun pasti seger lagi.
Oiya, cerita nih. Pernah, ya, aku tidur, lupa doa, gitu. Duh, aku tiba-tiba ngerasa ditindih! Uugh, sesak banget. Masak ditindih jin?! Hiii…. Karena ngantuk luar biasa, sebelum doa, aku bilang gini, “Eh, apa, ya? Lo siapa juga gue ga takut!Siapa? heh? Edward Cullen? Hayo, gue ladenin!” Ha… ha… ha… Robert Pattinson sih aku mau! Akhirnya, abis doa, aku bisa tidur dengan nyenyak nah, sebelum tidur, doa dulu, yaa!
I LOVE TIDUUUR! Haha… cantik-cantik ternyata tukang tidur!

Terakhir, tapi paling penting! BACA QURAN! Kenapa? Nih, dalilnya!

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Q.S. Arra’du: 28)Udah deh, Quran sebagai kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW, adalah obat hati yang paling mujarab buat kita. Mau masalah materi? kesehatan? kebahagiaan? cinta? Ada jawabannya di AL Quran! Perlu bukti? Nah, baca Quran dong!

Lha, masih belum ilang juga stressnya? GAWAAT! Emang kamu mesti dikirim ke rumah sakit jiwa!

Tuesday, May 5, 2009

iT'S noT fAIR PART 2

Posted by » Nabila Sumargono at Tuesday, May 05, 2009 0 Comments

Meggy mau tidak mau membiarkan Gia menjadi bagian dari hidupnya. apa betah, dia?


Aku bisa melihatnya dengan jelas ia sedang berpelukan dengan Matt. Mereka terlihat sangat mesra. Seorang putri cantik jelita dan seorang pangeran yang terlihat begitu gagah. Aku sudah bisa merelakan peran tersebut untuknya. Tapi Matt? Tidak! Aku menyukainya. Aku merasa sangat cemburu melihat mereka dengan mesra. Aku hanya mendapat peran dayang. Figuran. Tidak main juga tidak apa-apa. Hanya jadi pajangan! Oh, no! Apa dayang berkencan dengan pangeran? Orang gila sekalipun akan mengatakan tidak.
Aku sangat khawatir something bad akan terjadi. Tapi semoga saja tidak! Daripada gerah melihat kesuksesan Gia sebagai putri raja sekaligus sutradara kabaret ini, lebih baik aku pergi ke kantin saja.
Setelah mendapatkan pesanan yang kuinginkan aku menikmatinya. Aku takut melihat sekeliling. Di kantin ini cuma aku yang makan sendiri. Nobody accompanies me. Oh, Tuhan jangan sampai sesuatu yang buruk itu terjadi.
“Boleh menemani?” Ya Tuhan, bukankah aku telah meminta-Mu untuk mencegah sesuatu buruk terjadi? Gia datang dan duduk di sampingku. Aku tersenyum saja ketika ia mengatakan Matt mencariku. Tiba-tiba aku ingin makan banyak.
Begitu pesanannya tiba, ia menikmatinya dengan lahap. Aku tahu ia pasti lelah sekali. Aku mulai memikirkan Matt yang mungkin juga kelaparan. Sambil menyantap makanannya, ia mengajakku mengobrol.
“Kau tahu, aku begitu iri padamu,” katanya. Aku tersentak. Untuk apa ia berbicara seperti itu. “Kau! Ya ... aku iri padamu!” ulangnya kembali.
“Bukankah aku yang seharusnya mengatakan hal itu padamu?” aku menjawabnya dengan pertanyaan.
Gia menggeleng, “Tidak juga. Kau punya segalanya. Kau pintar, modern, kau manis. Dan kau punya teman banyak.”
Aku terkejut mendegar hal ini. Aku semakin terkejut saat ia membicarakan segalanya padaku.
Hei..hei... apa lagi sekarang? ikutin terus kisahnya!

Monday, May 4, 2009

It's Not Fair

Posted by » Nabila Sumargono at Monday, May 04, 2009 0 Comments
Jangan percaya kalau aku membenci Gia. Tapi itulah kenyataannya. Ia adalah teman dekatku. Sahabat? Tidak tahu! Dia temanku, dan kurasa dia orang yang tepat untuk jadi teman dekatku.
Ia berkulit putih, aku berkulit putih. Ia terlihat menawan, aku terlihat sangat elegan. Ia bisa menari, dan aku pun bisa. Ia bisa menyanyi, aku pun bisa. Ia pintar, aku pun pintar. Tetapi ia terpilih menjadi pemeran utama opera Prince Frog dan aku tidak. Ia terlihat sangat menyukaiku, dan aku membencinya. Ini adil?

Seperti Senin-Senin sebelumnya, kelasku mengadakan undian tempat duduk. Semua mulai bertanya-tanya siapa sitmate mereka seminggu kedepan. Begitu pun aku. Tapi tak kusangka, sitmate-ku kali ini Gia!

“Hai, Meggy! Ini saat yang kutunggu!” ujarnya. Yeah, kita sebangku. Aku tersenyum padanya. Ia terlihat ingin mengobrol namun Mrs Tome, guru sains kami sudah datang.

Senin terdengar membosankan, setelah seharian memanjakan penyakit malas kita di hari Minggu. Aku sudah mulai bosan mendengar penjelasan Mrs Tome tentang pewarisan sifat yang menjenuhkan itu.

Aku meletakkan kepalaku di atas meja hingga Gia menegurku, “Tidakkah kau mendengar penjelasannya? Kau akan tertinggal karena materinya sulit sekali,” Ah, peduli apa? Aku sudah merasa pintar untuk belajar sendiri.

Aku membencinya, tapi aku tak ingin komunikasi kita putus. Lagipula, cuma aku yang tahu aku membencinya. Ia tak boleh tahu.
“Tidak, aku begitu lapar. Mendengarkannya membuatku sangat mengantuk!”
Gia memintaku segera makan. Aku tak menghiraukan ocehannya itu. Mengikuti perkataannya akan membuatku merasa tunduk kepadanya.
###
Bagaimana hubungan Meggy dan Gia selanjutnya? Tunggu lanjutannya yaa!

Saturday, May 2, 2009

Ngomong-ngomong

Posted by » Nabila Sumargono at Saturday, May 02, 2009 0 Comments
Iya, itu tuh tugas cerpen yang disuruh mr Budi. setaun lalu. kalau nggak disuruh mah, males banget.

Molasses in January

Posted by » Nabila Sumargono at Saturday, May 02, 2009 0 Comments
I was lying awake that night staring at the phone. I remembered how Natalie gazed me with her smile a day before, the day when I saw her listening to the explanation of a dance championship.
It was coincidence that I met Jim and he took me a seat close to the meeting where she was in.
He showed me his short story that he wrote in Indonesian. He asked me to edit his story. He believed me to do that job because my father is Indonesian, so he thought I would do it.
“Wait!” asked me. I listened to the meeting.
“Ready?” asked Bill, the young choreographer of School Dance Club to Natalie and other guys around her. Natalie clapped her hands enthusiastically. I never saw her very happy like that before and once more I was stunned by her sharp eyes that gazing into mine. I saw her eyes saying, “I will do this. Bless me…”
Jim made me shocked, “Interested with her? The Indonesian girl?”
“Well…”
“Uh… terrible!” Jim commented. “An Indonesian-blooded guy falls in love with a girl who had ever lived in Indonesia? That’s so funny!”
I shook my head, “Listen, whoever she is or whoever I am, I love her… I am not just interested to her. And please, don’t bring the name of Indonesia because I love it. I love Indonesia… I love Natalie, and I am proud of them.”
Then I looked at her again. I felt I was flying when I realized that I love her. Her curly hair made her more sweet
Jim touched my back, ”Yeah, this is my Matt that I’ve ever known. I’m proud to own a friend as kind as you,”
I kept on listening to the meeting again. At the time, Sarah was saying, “Hmm… we have many talented dancer here. I think we have to hold an audition for looking for the very talented woman dancer once more,”
I once again looked at her. Then I saw her with her absent-minded smile, trying to approve the decision, but her face was saying to me, “It must be something…”
On the night, I remembered her sharp eyes gazed into mine, so I called her hoping I
^_*
“So what’s your plan?” I asked to Natalie when we went to cana field. We took a seat and tried to take molasses.
“I don’t know,” replied her, “it’s my dream...”
Just like you, Natalie, you are my dream that feels so true, I thought. I gave my smile to her and we enjoyed our sugar cane.
“Well, whatever it will be, it is my destiny. I just have to experience.” Added her.
I shook my head, “Come on… that’s not Natalie I ever known. Where is my really Natalie?”
“My Natalie?” she repeated my utterance, “What do you mean with your Natalie?”
I became nervous. I drank my sugar cane without looking at her.
Then Natalie laughed, “Oh, come on…! I don’t mind if you said like that!”
“But I don’t like to see you lose your expectation. I don’t like it!” I said just like what my heart felt.
Natalie was stunned. I gazed her eyes, “Natalie… whatever it will be, don’t be scared and don’t be scared. Hold my hand, lift your head because it's gonna be alright.”
“You don’t know what’s happening…”
^_*
I was walking down stair the school to see the audition for woman dancer. I arrived at the dance studio but nobody was there.
I entered the room. I walked close to the make up room. Some people were there: Bill and Sarah!
“She’s the best dancer in our school!”
“I have to do this, no matter she’s the best dancer!”
“Are you loose your mind? What will happen if our school lose this championship?”
“Bill, please remember that I am, Sarah Gerard, the manager of this club. So my decision is final!”
“Tell me why, Sarah!”
I didn’t hear any voices again until a minute.
“You know what? Natalie Flitscher is not needed here. I have to cross her name because of Angela. She had ruined Angela’s relation with Mathew.”
Bullshit! I was furious. Under the guise of an audition, they wanted to cross Natalie’s name. And the conspiracy was because of me!
I was shocked and furious. I showed my self to them. I saw Sarah was nervous.
“I know everything, Sarah! You…” I leveled my finger to her, “How dare you, Sarah! Angela and I had to live separate lives is not your business.”
“But Angela is my friend!”
“And I am not! Uh… I cannot let it be!”
I went out from the studio and met Angela. I hoped she wanted to give me her explanation.
But what did I get from her?
“Don’t you see I still love you?” she touched my cheek.
“I see, but we are living separate lives is not because of Natalie.”
“Natalie? I never have business with her!”
I got angry hearing her utterance, “So why does Sarah have to cross her name on the dance club?”
“What the hell are you talking about?” Angela got angry too, and I believed she didn’t pretend.
“You asked Sarah… yes, you asked Sarah to ruin Natalie…”
Angela slapped my face, “Would you shut up! I swear to God I didn’t do it!”
I was confused. I didn’t know what to do.
^_*
I’ve never met Natalie for a month since the audition. I passed this new year without her. I heard she succeeded to join the championship and won it.
I went to the cana field and saw Natalie sitting there.
“Hi, Nat, what’s going on? I heard…”
“What’s going on? I should even ask you!”
It made me looking blank. I didn’t understand what had been going on with her.
“I don’t see what your mean,”
She looked at me, “Someday, I might find me looking in your eyes. But I think the dream cannot come true. Please come back to Angela!”
I was shocked. “That’s impossible. Don’t you see I’m in love with you?”
“But everything is in disorder after we had this relationship.”
“…”
“Sarah is good at pretending, but I am too good to see all those lies,”
“You know…”
“Everything. And did you think I wished I could join the championship? I tried to find you anywhere but I didn’t find you.
I wanted to tell all of my problems to you, but you were not there. Where’s your shoulder to cry on?”
I came close to her, “I am very sorry, I really don’t know what’s happening to you, to us…
Please don’t ask me to come back to Angela. Because I just love you. I do love you, Natalie. My heart beats just for you…”
Natalie turned to other way.
I took a sugar cane and gave it to her, “You see, my heart will beat slower than molasses if I live without you…”
She gazed at me.
Then our eyes collided and suddenly, I found everything I’ve been waiting for long time.

Pati, March 9th 2008
Nabila G. Richter
 

IncrediBila Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review